Pages

Selasa, 03 Februari 2015 di 04.13 Diposting oleh Unknown 0 Comments



Nama : FAJRUL FALLAH
Kelas : X TKJ
Mapel : Sistem Komputer
Guru : Selamet Hariadi . S,kom
                                                    
                                                       SISTEM KOMPUTER

Setelah memahami konsep-konsep dasar  operasi  logik pada  bab  2, pada  bab  3 ini akan
diuraikan tentang operasi aritmatik. Kedua operasi ini yaitu  operasi logik dan operasi aritmatik
merupakan dasar dari seluruh kegiatan yang ada pada teknik mikroprosessor dan hampir semua
instruksi pada mikroprosessor berdasar pada kedua  operasi ini. Dasar operasi aritmatik adalah
PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN, sedangkan operasi selanjutnya yang dikembangkan dari
kedua operasi dasar tersebut adalah operasi PERKALIAN dan operasi PEMBAGIAN.

 Penjumlahan Bilangan Perjumlahan adalah  salah  satu   operasi   aritmatika  dasar. Perjumlahan merupakan
penambahan sekelompok  bilangan atau lebih menjadi suatu bilangan yang merupakan
BAB 
jumlah. Penjumlahan ditulis dengan menggunakan tanda tambah "+" diantara kedua
bilangan. Hasil dari penjumlahan dinyatakan dengan tanda sama dengan "="

  Penjumlahan Bilangan Biner
Operasi aritmatika terhadap bilangan  biner  yang dilakukan oleh komputer di
ALU terdiri dari operasi penjumlahan dan operasi pengurangan. Penjumlahan bilangan
biner  dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti halnya penjumlahan bilangan
desimal. Penjumlahan bilangan desimal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
ini.
a.  Digit-digit dari bilangan-bilangan desimal ditambahkan satu persatu mulai dari
posisi kolom paling kanan.
b.  Bila hasil penjumlahan antar kolom melebihi nilai 9, maka dikurangi dengan nilai
10 untuk dibawa (carry of) ke penjumlahan kolom berikutnya.


Misalnya penjumlahan bilangan desimal 273 dengan bilangan desimal 189, dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
digit paling kanan 3 dan 9 dijumlahkan dan didapatkan hasil 12,
melebihi nilai 9, maka dikurangi dengan 10, didapat hasil 2
dengan carry of 1.

digit kedua dari kanan yaitu 7 dan 8 ditambah dengan  carry of
sebelumnya, didapat, yaitu 1 dijumlahkan, didapat hasil ( 7 + 8 +
1 = 16), ditulis 6 dengan carry of 1 untuk kolom selanjutnya.


digit ketiga  dari kanan yaitu  2  dan  1  dengan  carry of
sebelumnya dijumlahkan, didapat hasil 4.


Bilangan biner dijumlahkan dengan cara yang sama dengan penjumlahan bilangan
desimal. Dasar penjumlahan untuk masing-masing digit bilangan biner adalah :
Dengan carry of 1, yaitu 1 + 1 = 2, karena digit terbesar biner
hanya 1, maka harus dikurangi dengan 2 (basis), jadi 2 – 2 = 0
dengan carry of 1

Contoh Soal 3.1
    273
    189
    ------ +
        2
      1
    273
    189
    ------ +
      62
    1
    273
    189
    ------ +
    462
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 0 

Diketahui sebuah Data  A = 10011010 dan Data  B = 01001001 akan dijumlahkan dan
tentukan hasilnya?
Penyelesaian :
Data  A   =     1 0 0 1 1 0 1 0    15410
Data  B   =     0 1 0 0 1 0 0 1      7310
Carry  =        1 1
Hasil A + B  =    1 1 1 0 0 0 1 1    22710

 
Diketahui sebuah Data  A = 10011010 dan Data  B = 11100011 akan dijumlahkan dan
tentukan hasilnya?
Penyelesaian :
Data  A   =     1 0 0 1 1 0 1 0    15410
Data  B   =     1 1 1 0 0 0 1 1    22710
Carry  =  1              1
Hasil A + B  =  1  0 1 1 1 1 0 1      38110
Hasil penjumlahan di atas menjadi 9 bit data, sehingga untuk 8 bit  data, hasil
penjumlahannya bukan merupakan jumlah 8 bit data A dan B tetapi bit yang ke-8
(dihitung mulai dari 0) atau yang disebut carry  juga harus diperhatikan, sebagai hasil
penjumlahan.

3.4.1.2  Penjumlahan Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal (octal number  system) menggunakan 8 macam simbol
bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8.
Proses penjumlahan bilangan oktal sama seperti proses penjumlahan bilangan
desimal, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 
a.  Tambahkan masing-masing kolom secara desimal,
b.  Rubah dari hasil desimal ke oktal,
c.  Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal,
d.  Kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri
merupakan carry of untuk penjumlahan kolom berikutnya.

Contoh Soal 3.3
Contoh Soal 3.2 

Dengan dasar ini, penjumlahan oktal sama halnya dengan penjumlahan
bilangan desimal. Lebih jelasnya depat dilihat pada beberapa contoh berikut ini.

Penjumlahan oktal dapat juga dilakukan dengan bantuan tabel sebagai berikut :
Tabel 1.1. hasil dari penjumlahan digit oktal
  0  1  2  3  4  5  6  7
0  0  1  2  3  4  5  6  7
1    2  3  4  5  6  7  10
2    4  5  6  7  10  11
3    6  7  10  11  12
4    10  11  12  13
5    12  13  14
6    14  15
7    16

Dengan menggunakan tabel  tersebut, penjumlahan bilangan oktal  25 dengan 127
dapat dilakukan sebagai berikut.

Diketahui Bilangan Oktal A = 2328 dan bilangan Oktal B = 1118 akan dijumlahkan dan
tentukan hasilnya?
Contoh Soal 3.4
   25
 127
------ +
154
      21
      87
    ------ +
    108
  desimal  oktal
510 + 710             = 1210     = 148
210 + 210 + 110    = 510       = 58
110                      = 110      = 18
   25
 127
------- +
   14          58 + 78 = 148
   4            28 + 28 =   48
1               08 + 18 =   18
-------- +
154
Contoh Soal 3.5
Contoh Soal 3.6 

Penyelesaian :
Bilangan Oktal A   =  2 3 2  8  =  15410
Bilangan Oktal B   =  1 1 1  8   =   7310
Carry
Hasil A + B   =   3 4 3  8   =   22710


Diketahui Bilangan Oktal A = 4248 dan bilangan Oktal B = 25678 akan dijumlahkan dan
tentukan hasilnya?
Penyelesaian :
Bilangan Oktal A   =     4 2 4  8     
Bilangan Oktal B   =   2 5 6 7  8     
Carry     1 1 1
Hasil A + B   =     3 2 1 3  8     

3.4.1.3  Penjumlahan Bilangan Heksadesimal
Penjumlahan bilangan heksadesimal dapat dilakukan  dengan  cara sama
dengan penjumlahan bilangan oktal, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.  Jumlahkan masing-masing kolom secara desimal,
b.  Rubah dari hasil desimal ke heksadesimal,
c.  Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil heksadesimal,
d.  Kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri
merupakan carry of untuk penjumlahan kolom selanjutnya.


Diketahui Bilangan desimal A = 2959 dan bilangan desimal B = 1073 akan dijumlahkan
dan tentukan hasilnya?
Penyelesaiannya :

 BAD
  431
------ +
FDE
    2959
    1073
   --------- +
    4062

  desimal  heksadesimal

D16 + 116     = 1310 + 110    = 1410   = E16

A16 + 316     = 1010 + 310    = 1310   = D16
B16 + 416     = 1110 + 410    = 1510   = F16 


  Diketahui Bilangan desimal A = 3258 dan bilangan desimal B = 1575 akan dijumlahkan
dan tentukan hasilnya?
Penyelesaiannya :

Penjumlahan heksadesimal dapat juga dilakukan dengan bantuan tabel  sebagai
berikut :

Tabel 1.2. hasil dari penjumlahan digit oktal
  0  1  2  3  4  5  6  7  8  9  A  B  C  D  E  F
0  0  1  2  3  4  5  6  7  8  9  A  B  C  D  E  F
1    2  3  4  5  6  7  8  9  A  B  C  D  E  F  10
2    4  5  6  7  8  9  A  B  C  D  E  F  10  11
3    6  7  8  9  A  B  C  D  E  F  10  11  12
4    8  9  A  B  C  D  E  F  10  11  12  13
5    A  B  C  D  E  F  10  11  12  13  14
6    C  D  E  F  10  11  12  13  14  15
7    E  F  10  11  12  13  14  15  16
8    10  11  12  13  14  15  16  17
9    12  13  14  15  16  17  18
A    14  15  16  17  18  19
B    16  17  18  19  1A
C    18  19  1A  1B
D    1A  1B  1C
E    1C  1D
F    1E

Dengan menggunakan tabel  tersebut, penjumlahan bilangan heksadesimal CBA
dengan 627 dapat dilakukan sebagai berikut.

 CBA
  627
------ +
12E1
    3258
    1575
   --------- +
    4833

  desimal  heksadesimal

A16 + 716            = 1010 + 710            = 1710   = 1116
 
B16 + 216 + 116   = 1110 + 210 + 110   = 1410   = E16
C16 + 616            = 1210 + 610           = 1810   = 1216
 CBA
 627
------- +
   11             A16 + 716 = 1116
   D              B16 + 216  =  D16
12                C16 + 616 =  1216
-------- +
12E

3.4.2  Pengurangan Bilangan Melalui Komplemen dan Penjumlahan
3.4.2.1  Pengurangan Bilangan Biner
Bilangan  biner  dikurangkan dengan cara  yang sama dengan pengurangan
bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan  biner
adalah :

Dengan borrow of 1, yaitu 1 (pinjam digit 1dari posisi sebelah kiri)

Beberapa contoh pengurangan biner a) tanpa terjadi peminjaman digit dan b) terjadi
peminjaman sebuah bit 1 kolom sebelah kirinya.
Penyelesaiannya :

Pengurangan dilakukan mulai dari digit paling kanan, dengan langkah-langkah :

0 - 0 = 0
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
0 - 1 = 1,
Contoh Soal 3.11
 11011
   1001
---------- -
10010
       27
         9
   --------- -
       18
  Desimal  Binari  a
 11101
   1011
---------- -
10010
       29
       11
   --------- -
       18
  Desimal  Binari  b
1 – 1    =   0

0 – 1    =   1 dengan borrow of 1

1 – 0 – 1   =   0

1 – 1  =   0

1 – 0   =   1

      1  0  0  1  0

Tidak dapat meminjam sebuah bit 1 di kolom sebelahnya, karena yang akan
dipinjam tidak bernilai 1, tetapi 0, sehingga harus dipinjam di kolom sebelahnya
lagi yang bernilai bit 1.


 11001
 10011
---------- -
00110
       25
       19
   --------- -
         6
  Desimal  Binari 
  
     Metode pengurangan bilangan  biner  untuk komputer menggunakan cara
komplemen (complement) yaitu dengan komplemen basis minus  1 (radix-minus-one
complement) atau komplemen basis (radix complemen). Komplemen pada dasarnya
merubah bentuk pengurangan menjadi bentuk penjumlahan. Didalam sistem bilangan
desimal, ada 2 macam komplemen yang dipergunakan, yaitu komplemen 9 (9s
complement atau nines complement yang merupakan komplemen basis minus 1) dan
komplemen 10 (10s complement atau  tens complement yang merupakan komplemen
basis). Sedang didalam sistem bilangan biner digunakan komplemen1 (1s complement
atau  ones complement  yang merupakan  basis minus 1) dan komplemen 2 (2s
complement atau two complement yang merupakan komplemen basis).
Komplemen 9 dari suatu sistem bilangan desimal dilakukan dengan
mengurangkan angka 9 untuk masing-masing digit dalam bilangan  pengurangan.
Misalnya komplemen 9 dari nilai 24 adalah 75 (yaitu 99 – 44 = 75), komplemen 9 dari
nilai 321 adalah 678 (yaitu 999 – 321 – 678) dan seterusnya.

Diketahui Bilangan A = 859 dan dikurangi dengan bilangan B =  523, maka  tentukan
hasilnya dengan komplemen 9?
Penyelesaiannya :

1 – 1    =   0

0 – 1    =   1 dengan borrow of 1

0 – 0 – 1   =   1 dengan borrow of 1

1 – 0 – 1   =   0

1 – 1   =   0

      0  0  1  1  0

Contoh Soal 
       
         859
          476
        -------- +
       1 335
         1
----------- +
     336


 Adalah 999 - 523
    859
    523
   --------- -
    336

Perhatikan bahwa pad  komplemen 9, digit 1 paling ujung kiri dipindahkan untuk
ditambahkan pada digit yang paling kanan.

Komplemen 10 dari nilai 24 adalah 76 (yaitu 100 – 24 = 76 atau hasil dari komplemen
9 ditambah satu), komplemen 10 dari nilai 321 adalah 679 (yaitu 1000  – 321 = 679
atau hasil dari komplemen 9 ditambah 1) dan sebagainya.


Diketahui Bilangan desimal A = 859 dikurangi dengan bilangan desimal B = 523, maka
tentukan hasilnya dengan komplemen 10?
Penyelesaiannya :

 Dengan komplemen 10, hasil digit 1 paling ujung kiri dibuang, tidak dipergunakan.
Secara sama, komplemen 1 di sistem bilangan  biner  dilakukan dengan
mengurangkan masing-masing bit dari nilai bit 1, atau dapat dengan cara lain yaitu
merubah semua bit 0 menjadi 1 dan semua bit 1 manjadi bit 0. Misalnya komplemen 1
dari bilangan biner 10110 adalah 01001 (yaitu 1111 – 10110).


Diketahui Bilangan  desimal  A =  25  dan  dikurangi dengan  bilangan  desimal  B =  22,
maka tentukan hasilnya berdasarkan bilangan biner dengan komplemen 1?
Penyelesaiannya :

Contoh Soal 3.13
          859
          477
        -------- +
           1336
         
             dibuang


 Adalah 476 + 1
    859
    523
   --------- -
    336
Pengurangan  desimal cara biasa  Komplemen 10

Pengurangan
desimal cara biasa
Pengurangan
biner cara biasa

Komplemen 1
    
           25
            22
         ------- -
              3
        11001
        10110
      ------------ -
        00011
     11001
     01001
--------------  + 
1   00010
       
             1
--------------- +
     00011
adalah 11111 - 10110 


Dengn komplemen 1, hasil digit 1 paling ujung kiri dipindahkan untuk ditambahkan
pada bit paling kanan.
Komplemen 2 adalah hasil dari komplemen 1 ditambah dengan 1, misalnya
komplemen 2 dari bilangan biner 10110 adalah 01010 (dari komplemen 1 yaitu 01001
ditambah 1).


Diketahui Bilangan  desimal  A =  25  dan  dikurangi dengan  bilangan  desimal  B =  22,
maka tentukan hasilnya berdasarkan bilangan biner dengan komplemen 2?
Penyelesaiannya :

Dengn komplemen 1, hasil digit 1 paling ujung kiri dibuang, tidak dipergunakan.
3.4.2.2  Pengurangan Bilangan Oktal
Pengurangan bilangan oktal dapat dilakukan  dengan  cara sama dengan
pengurangan bilangan desimal.


Diketahui Bilangan desimal A = 108 dikurangi dengan bilangan desimal B = 87, maka
tentukan hasilnya berdasarkan bilangan oktal ?
Penyelesaiannya :

Atau dapat juga dilakukan dengan menggunakan tabel pertambahan digit oktal
sebagai berikut : 

Pengurangan
desimal cara biasa
            25
            22
         ------- -
              3
Pengurangan
binere cara biasa
Komplemen 2
        11001
        10110
      ------------ -
        00011
     11001
     01001
--------------  + 
1   00011
       
              dibuang


adalah 01001 + 1
Desimal   Oktal 
           108
             87
      ------------ -
             21
     154
     127
--------------  - 
       25
       
              
108 (pinjam)   +  48  -  78  =  58
    58  -  28  - 18 (dipinjam)  =  28
    18  -  18  =  08 



          3.4.2.3  Pengurangan Bilangan Heksadesimal
Pengurangan bilangan heksadesimal dapat dilakukan  dengan  cara  sama
dengan pengurangan bilangan desimal.


Diketahui Bilangan  desimal A =  4833  dikurangi dengan  bilangan  desimal B =  1575,
maka tentukan hasilnya berdasarkan bilangan heksadesimal ?
Penyelesaiannya :

3.4.3  Increment dan Decrement
Increment  ( bertambah ) dan Decrement  ( berkurang ) adalah dua pengertian yang
sering sekali digunakan dalam teknik mikroprosessor. Dalam matematik pengertian
increment adalah Bertambah Satu dan decrement artinya Berkurang Satu

1.4.3.1  Increament Sistem Bilangan
Seperti penjelasan di atas bahwa increment artinya bilangan sebelumnya
ditambah dengan 1


     154
     127
--------------  - 
       25
       
              


148   -  78  =  58
  58   -  28  -  28  =  28
  18   -  18  =  08
 (pada tabel 1.1 kolom digit 7 yang
bernilai 14 adalah baris digit 5)
              


Contoh Soal 3.17
Contoh Soal 3.18
Desimal   Heksadesimal
  4833
  1575
---------- -
  3258
    12E1
      627
--------------  - 
  C  BA
       
              


1610 (pinjam)   +  110 -710  =  1010 =  1016
1410  -  710   - 110 (dipinjam)  =   1110   =   B16
1610  (dipinjam)  + 2 10  - 6 10  =  1210    =  C16
  110   -  110  (dipinjam) 0 10   =  016 
«Sistem Komputer»


                                    Hal  46
Bilangan biner   A  =  1 0 0 1 1 0 1 1
                  +1
Decrement   A    =  1 0 0 1 11 0 0
Bilangan heksadesimal  B  =  7 F
          +1
Increment  B    =  8 0

1.4.3.2  Decrement Sistem Bilangan
Decrement diperoleh dengan cara mengurangi bilangan sebelumnya dengan
1.

Bilangan biner   A  =  1 0 0 1 1 0 1 1
                    -1
Decrement  A    =  1 0 0 1 1 0 1 0
Bilangan heksadesimal  B  =  7 F
       -1
Decrement  B    =  7 E
Increment dan decrement biasanya digunakan dalam pembuatan program Penghitung
Naik ( Up-Counter ) dan Penghitung Turun ( Down-Counter )

3.4.4  Perkalian dan Pembagian
Perkalian dan pembagian memanfatkan proses penambahan dan proses
pengurangan.  Perkalian berarti pengulangan proses penambahan sedangkan pembagian
berarti pengulangan proses pengurangan sesuai dengan besarnya penyebut ( pengali atau
pembaginya )
4.4.4.1  Perkalian Bilangan Biner
Perkalian dua bilangan biner mempunyai aturan yang sama dengan perkalian
bilangan  desimal . Proses perkalian bilangan A dan B dilakukan dengan cara
mengalikan secara individu bilangan A dengan setiap bit bilangan B , kemudian semua
hasil  perkaliannya ditambahkan menurut susunan bit yang sesuai.  Dasar perkalian
untuk masing-masing digit bilangan biner adalah :
0 x 0  =  0
1 x 0  =  0
0 x 1  =  0
1 x 1  =  1

Bilangan desimal  A = 49  dikalikan dengan bilangan desimal  B = 103, dapat
diselesaikan dengan cara seperti di bawah ini,
Penyelesaiannya :
A x B = 5047

Bilangan  biner  A = 110001  dikalikan dengan bilangan  biner  B = 1100111, dapat
diselesaikan seperti di bawah ini,
Penyelesaiannya :
A x B = 1001110110111

Untuk bilangan  biner  pengalinya hanya berharga 0 atau 1, oleh karena itu
perkalian  bilangan  biner  hanya memerlukan operasi penjumlahan dan operasi
geseran.

4.4.4.2  Pembagian Bilangan Biner
Operasi pembagian dua bilangan  biner  secara terpisah dapat juga
digambarkan  sebagai operasi pengurangan dan operasi geser.  Pembagian dengan
digit biner 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pembagian digit biner adalah :
0 : 1 = 0
1 : 1 = 1
Contoh Soal 3.20
desimal
                     49
                   103
--------------------- x
                   147
                   00
                 49
---------------------- +
                 5047
binari
                                    110001
                                  1100111
                     --------------------- x
                                    110001
                                  110001
                                110001
                              000000
                            000000
                          110001
                        110001
                   ---------------------- +
                      1001110110111 


Bilangan desimal A = 156 dibagi dengan bilangan desimal B = 13, dapat diselesaikan
dengan cara seperti di bawah ini,
Penyelesaian :
A : B  = 12

Bilangan  biner    A = 110000,001  dibagi dengan bilangan  biner  B = 101, dapat
diselesaikan seperti di bawah ini,
Penyelesaian :
A : B = 1001,101

3.4.5  Operasi Aritmatik Dalam BCD Code
Bentuk  biner  jika dinyatakan dalam bilangan desimal memerlukan 4 bit data.
Kombinasi  4 bit data jika dimanfaatkan seluruhnya akan didapatkan kemungkinan 16
informasi  yang berbeda. Dari 16 informasi ini untuk BCD Code hanya digunakan 10
informasi, sedangkan 6 informasi yang lain tidak diperlukan. Tabel di bawah memperlihatkan
bilangan biner, desimal dan heksadesimal dibandingkan terhadap bentuk BCD-Code.

156 : 13  =  12
13
  26
  26
    0
binari
110000,001  :  101  =  1001,101
101
    1000
      101
        110
        101
            101
            101
                0 



Tabel 1.3 bilangan biner, desimal dan heksadesimal dibandingkan terhadap bentuk BCD-
Code
Desimal  BCD  Biner  Heksadesimal
0  0000
0000
0
1  0001  0001  1
2  0010  0010  2
3  0011
0011
3
4  0100  0100  4
5  0101  0101  5
6  0110  0110  6
7  0111  0111  7
8  1000  1000  8
9  1001  1001  9
10
TIDAK DIIJINKAN
1010
A
11  TIDAK DIIJINKAN  1011  B
12  TIDAK DIIJINKAN  1100  C
13  TIDAK DIIJINKAN  1101  D
14  TIDAK DIIJINKAN  1110  E
15
TIDAK DIIJINKAN
1111
F

Keterangan
1) Echte Tetraden ( 8421 Code )
2) Pseudotetrades
*) Dinyatakan pada tempat kedua ( dikoreksi sebagai puluhan dan satuan )

Jika kita bandingkan bentuk bilangan di atas dengan bentuk BCD, tampak bahwa
setiap tempat ( dekade ) dari bilangan desimal memerlukan 4 group ( = Tetrade ) dari
bilangan biner dan tetrade ini tidak lagi dinyatakan dalam bilangan heksadesimal tetapi
dalam  bilangan desimal. Kombinasi yang termasuk dalam BCD Code dinyatakan sebagai
Echte Tetraden sedangkan informasi yang tidak termasuk dalam BCD Code dinyatakan
1)
*) 
«Sistem Komputer»


                                    Hal  50
sebagai Pseudotetrades. Keberadaan   Pseudotetrades dalam operasi aritmatik mempunyai
arti yang sangat penting, yaitu bahwa hasil operasi aritmatik tidak diijinkan berada di daerah
Pseudotetrades ini. Jika ternyata hasil operasi aritmatik dalam BCD Code berada pada
daerah Pseudotetrade , maka hasil operasi tersebut harus dikoreksi.

3.4.5.1  Penjumlahan Bilangan Dalam BCD Code
 Penjumlahan bilangan dalam BCD Code terjadi seperti halnya pada
penjumlahan  bilangan  biner. Jika hasil penjumlahan berada pada daerah
Pseudotetrade maka  harus dilakukan koreksi dengan cara menambahkan hasil
dengan 610 = 01102.


Bilangan A = 0011 dan B = 0110 dalam bentuk BCD akan ditambahkan,
Penyelesaiannya :
Bilangan A  =   0 0 1 1
Bilangan B   =   0 1 1 0
Hasil Sementara   =   1 0 0 1
Koreksi   =   tidak diperlukan karena hasilnya tidak berada di Pseudotretade.
Hasil   =   1 0 0 1 ( bentuk BCD )


Bilangan A = 0111 dan B = 1000 dalam bentuk BCD akan ditambahkan,
Penyelesaiannya :
Bilangan A  =     0 1 1 1
Bilangan B   =     1 0 0 0
Hasil Sementara   =     1 1 1 1
Koreksi   =     0 1 1 0   diperlukan karena berada di Pseudotretade.

Hasil   =   1  0  1 0 1 
Jadi penjumlahan di atas menghasilkan                                                         (bentuk
BCD)

Koreksi pada contoh 2 menghasilkan  Carry  untuk tempat yang lebih tinggi
(puluhan),  sehingga hasil penjumlahan setelah dikoreksi menghasilkan bilangan
desimal 2 tempat  yaitu 1 (satu) puluhan dan 5 (lima) satuan yang dalam bilangan
desimal disebut 1510 (lima belas) sebagai hasil penjumlahan antara 710 (tujuh) dengan
Contoh Soal 3.24
+
Contoh Soal 3.25
+
+
0001
Puluhan
0101
Satuan  
«Sistem Komputer»


                                    Hal  51
810  (delapan) Untuk penjumlahan bilangan yang lebih besar dapat dilakukan seperti
pada contoh di atas hanya saja harus diperhatikan cara-cara mengoreksi setiap hasil
sementaranya.


Bilangan A dan B dalam bentuk BCD akan ditambahkan,
Bilangan A   =     0 1 1 1      0 0 1 1     1 0 0 0
Bilangan B  =     0 1 0 1      0 1 0 0     1 0 0 1
Carry   =     1 1 1   1 1 1 1
Hasil Sementara    =     1 1 0 0     1 0 0 0   1  0 0 0 1
Koreksi    =     0 1 1 0     0 0 0 0    0 1 1 0
Carry   =     1
Hasil    =   1   0 0 1 0     1 0 0 0     0 1 1 1
    1   2   8  7 (10)
Dari contoh di atas koreksi tidak hanya terjadi pada hasil yang berada di daerah
Pseudotretades  saja tetapi juga terjadi pada  tetrade  yang menghasilkan  carry
walaupun tetrade tersebut tidak berada pada daerah Pseudotretade.

3.4.5.2  Pengurangan Bilangan Dalam BCD Code
Pengurangan bilangan dalam BCD-Code, seperti pada pengurangan bilangan
biner  juga dapat dilakukan melalui langkah  terbalik penjumlahan komplemen.
Komplemen satu dan komplemen dua pada pengurangan bilangan dalam BCD-Code
ini dinyatakan  dalam Komplemen Sembilan (K9)  dan Kompleman Sepuluh (K10).
Komplemen Sembilan dibentuk melalui perbedaan harga terhadap harga tertinggi dari
bilangan  Desimal yaitu 910 , sedangkan  komplemen  sepuluh dibentuk melalui
increment dari komplemen sembilan sehingga dapat dituliskan,

Komplemen Sembilan dari Bilangan A = 0110 dalam bentuk BCD adalah,
Bilangan BCD tertinggi   =   1 0 0 1
Bilangan A   =   0 1 1 0
K ( 9 ) dari A   =   0 0 1 1
Contoh Soal 3.26
Komplemen Sepuluh    =   Komplemen Sembilan + 1
  K (10)  =  K (9) + 1
Contoh Soal 3.27
-  
«Sistem Komputer»

Komplemen Sepuluh dari Bilangan B = 0111 dalam bentuk BCD adalah,
Bilangan BCD tertinggi   =   1 0 0 1
Bilangan B   =   0 1 1 1
K ( 9 ) dari B   =   0 0 1 0
K ( 10 ) dari B   =   0 0 1 1
Bentuk komplemen untuk bilangan yang besar ( mempunyai beberapa tempat ) dalam BCD
Code dapat dilihat pada contoh di bawah,

Dari Bilangan A = 0111     0100     1000 ( = 74810  ) dalam bentuk BCD akan dibentuk
Komplemen Sembilan dan Komplemen Sepuluh, 
Bilangan BCD tertinggi   =   1 0 0 1   1 0 0 1   1 0 0 1
Bilangan A   =   0 1 1 1   0 1 0 0   1 0 0 0
K ( 9 ) dari A   =   0 0 1 0   0 1 0 1   0 0 0 1
K ( 10 ) dari A   =   0 0 1 0   0 1 0 1   0 0 1 0

Contoh di atas menunjukan bahwa pembentukan K ( 10 ) dilakukan dengan cara
pembentukan K ( 9 ) pada setiap tempat terlebih dahulu dan terakhir baru di  increment
untuk memdapatkan K ( 10 ). 
Proses pengurangan dapat dilakukan melalui penambahan dengan Komplemen
Sepuluh yang kemudian hasilnya masih perlu dikoreksi. Jika setelah dikoreksi masih timbul
carry maka carry tersebut tidak menunjukan harga bilangan tetapi hanya menunjukan tanda
bilangan.  Carry 1  menunjukan tanda + ( plus ) sedangkan  carry 0  ( tanpa carry )
menunjukan tanda - ( minus ). Jika terdapat tanda – ( minus ) maka hasilnya masih harus
dilakukan Komplemen Sepuluh sekali lagi.


Dari Bilangan B = 0101   0100   1001 dan bilangan A = 0111    0011    1000 dalam bentuk
BCD Code. Nyatakan hasil A – B .
Bilangan A   =     0 1 1 1   0 0 1 1   1 0 0 0
K ( 10 ) dari B   =     0 1 0 0   0 1 0 1   0 0 0 1
Carry       1   1 1 1
Hasil Sementara   =     1 0 1 1   10 0 0   1 0 0 1

Koreksi   =     0 1 1 0   0 0 0 0   0 0 0 0
Carry     1   1 1   
Hasil A – B   =   1   0 0 0 1   1 0 0 0   1 0 0 1
    +   0 0 0 1   1 0 0 0   1 0 0 1   =   18910
Karena hasilnya mempunyai tanda + ( positip ) maka hasilnya tidak perlu dikoreksi lagi. Di
bawah ini adalah contoh yang hasilnya masih harus dilakukan Komplemen Sepuluh sekali
lagi karena menghasilkan tanda – ( negatip ).

Dari Bilangan B = 0101    0100    1001 dan bilangan A = 0111    0011    1000 dalam bentuk
BCD Code. Nyatakan hasil B – A.
Bilangan B    =     0 1 0 1   0 1 0 0   1 0 0 1
K ( 10 ) dari A   =     0 0 1 0   0 1 1 0   0 0 1 0
Carry         1
Hasil Sementara   =     0 1 1 1   1 0 1 0   1 0 1 1
Koreksi   =     0 0 0 0   0 1 1 0   0 1 1 0
Carry       1 1 1 1   1 1    1   1 1
Hasil B – A   =   0   1 0 0 0   0 0 0 1   0 0 0 1
K ( 10 ) dari Hasil       0 0 0 1   1 0 0 0   1 0 0 1
Hasil Akhir B – A     -  0 0 0 1   1 0 0 0   1 0 0 1   =   -18910

0 Responses so far.

Posting Komentar

    About Me

    Followers